Jumat, 17 April 2009

PUITIZ

aku sendiri
sepi meratapi janji
terlalu iri bila melihat pagi
begitu lembut dan slalu dinanti

kemudian dia datang
memberiku senang tanpa selang
setiap detik tanpa pandang
hanya cinta yang datang
meski bukan tanpa halang

smua sirna,,smua hilang
takkan ada senyum yang meregang
bintang, telah gersang
tak lagi bersinar
hanya nama yang terkenang

kini ku sendiri lagi
merenungi jejak diri
menapaki arti sejati
dari cinta yang abadi

mungkin saja dengannya
tapi, aku tak melihatnya
hanya merasakan hangatnya
sentuhannya, kasih sayangnya

aku benci mencintai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar